Kanker Payudara – Penyebab, Gejala dan Pengobatan

WanitaKanker payudara ialah kanker yang menyerang episode payudara karena keganasan sel-sel jaringan payudara. Kanker payudara telah ada di dunia ini semenjak zaman Mesir Kuno, namun pengobatannya hingga kini merupakan hal yang masih diteliti. Kanker payudara sendiri masih belum terang penyebabnya. Yang dapat dihindari ialah faktor risikonya. Faktor risiko dari kanker payudara sendiri itu multifaktorial. Kanker payudara dapat menyerang pria maupun wanita, karena pria pun memiliki jaringan payudara meskipun tidak sebesar milik wanita.



Berikut ini Faktor Risiko Kanker Payudara:
  • Gender perempuan: Perempuan lebih mungkin mengalami kanker payudara dibanding pria. Usia.
  • Risiko kanker payudara meningkat seiring usia: Wanita yang lebih renta dari 55 memiliki risiko lebih besar daripada wanita yang lebih muda.
  • Sudah pernah kena kanker payudara: Jika Anda sudah pernah menderita kanker payudara pada satu payudara, Anda memiliki peningkatan risiko menyebarkan kanker pada payudara satunya.
  • Riwayat kanker payudara pada keluarga: Jika Anda memiliki seorang ibu, saudara perempuan atau anak perempuan dengan kanker payudara, Anda memiliki kesempatan lebih besar didiagnosis menderita kanker payudara. Namun, sebagian besar orang yang didiagnosis dengan kanker payudara tidak memiliki riwayat kanker payudara pada keluarga.
  • Mewarisi gen yang meningkatkan risiko kanker: Mutasi gen tertentu yang meningkatkan risiko kanker payudara dapat diturunkan dari orang renta kepada anak-anaknya. Mutasi gen yang paling umum disebut sebagai BRCA1 dan BRCA2. Gen ini dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker lainnya.
  • Paparan radiasi: Jika Anda mendapatkan perawatan radiasi untuk dada semenjak masa kanak-kanak atau berilmu balig cukup akal muda, Anda lebih mungkin untuk menyebarkan kanker payudara di kemudian hari.
  • Kelebihan berat tubuh atau obesitas meningkatkan risiko kanker payudara karena jaringan lemak memproduksi estrogen yang dapat membantu pertumbuhan kanker. Mulai mens / haid pada usia yang lebih muda.
  • Mulai mens/ haid sebelum usia 12 tahun meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Mulai menopause pada usia yang lebih tua. Jika Anda mulai menopause setelah usia 55 tahun juga cenderung terkena kanker payudara.
  • Memiliki anak pertama di usia yang lebih tua. Wanita yang melahirkan anak pertama mereka setelah usia 35 mungkin memiliki peningkatan risiko kanker payudara.
  • Terapi hormon pascamenopause. Wanita yang mengkonsumsi obat terapi hormon yang menggabungkan estrogen dan progesteron untuk mengobati tanda-tanda dan gejala menopause memiliki peningkatan risiko kanker payudara.
  • Minum alkohol. Minum alkohol meningkatkan risiko kanker payudara. Para andal merekomendasikan tidak lebih dari satu gelas beralkohol sehari untuk wanita.
Pada tahap awal, kanker payudara biasanya tidak memiliki gejala. Ketika tumor berkembang, tanda-tanda berikut perlu diingat.
Tanda Tanda Kanker Payudara
  • Benjolan di payudara atau ketiak yang berlangsung setelah siklus menstruasi wanita. Hal ini seringkali gejala pertama yang terang pada kanker payudara. Benjolan yang terkait dengan kanker payudara biasanya tidak menyebabkan rasa sakit, meskipun beberapa dapat menyebabkan sensasi berduri. Benjolan biasanya terlihat pada mammogram jauh sebelum bisa dilihat atau dirasakan.
  • Pembengkakan di ketiak.
  • Adanya benjolan atau sekedar rasa nyeri di payudara. Meskipun benjolan biasanya tidak menyebabkan rasa sakit, rasa sakit atau nyeri dapat menjadi tanda kanker payudara.
  • Setiap perubahan dalam ukuran, kontur, tekstur, atau temperatur payudara. Permukaan kulit pada payudara menyerupai jeruk bisa menjadi tanda kanker payudara stadium lanjut.
  • Perubahan di puting, menyerupai retraksi puting (puting yang tertarik), atau puting yang awalnya keluar menjadi masuk ke dalam, gatal, sensasi terbakar, atau ulkus. Ruam bersisik pada puting merupakan gejala dari penyakit Paget, yang mungkin bekerjasama dengan kanker payudara yang mendasarinya.
  • Keluar cairan yang tidak biasa dari puting yang mungkin jelas, berdarah, atau cairan berwarna lain. Ini biasanya disebabkan oleh kondisi jinak, tetapi bisa disebabkan oleh kanker dalam beberapa kasus.
  • Daerah yang terang berbeda dari kawasan lain di payudara yang sehat.
Panggil Dokter untuk mengeluhkan perihal suatu Kanker Payudara jika:
  • Satu atau kedua payudara memiliki benjolan gila atau nyeri persisten (nyeri terus menerus), atau terasa/terlihat adanya ketidaknormalan pada payudara. Penyebabnya sering sesuatu tumor yang perlu diidentifikasi: apakah ganas atau tidak.
  • Adanya pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak Anda. Pembengkakan tersebut dapat dikaitkan dengan kanker.
Penegakan Diagnosis

Deteksi dini dapat merupakan suatu nilai faktual dalam mengobati kanker payudara.

Deteksi Kanker Payudara
Semakin dini kanker terdeteksi, semakin baik untuk kesehatan jangka panjang pasien. Mendapatkan gambaran singkat dari tes yang dapat membantu mendeteksi kanker payudara.

Skrining Kanker Payudara: Apa Jenisnya dan Kapan?
Semua wanita berisiko kanker payudara, maka perlu dilakukan tes pada diri sendiri dengan SADARI, atau tes klinis dengan mamografi yang dapat dimulai pada wanita usia 40 tahunke atas. Hasil gila atau wanita berisiko tinggi mungkin perlu skrining awal atau tes tambahan. Konsultasikan dengan dokter untuk hal ini.

Tes Payudara Sendiri (SADARI)
Apakah Anda dapat melaksanakan SADARI? Sementara beberapa kanker terlalu kecil untuk dirasakan, dan sebagian besar benjolan bukanlah suatu kanker, SADARI ialah cara proaktif untuk membantu skrining awal kanker payudara. Belajar bagaimana caranya pada artikel lain di DokterSehat.com.

Tes Klinis Payudara
Pemeriksaan klinis payudara ialah pemeriksaan payudara dilakukan oleh seorang profesional perawatan kesehatan (seorang dokter). Ini merupakan check-up dasar untuk wanita, yang dimulai pada usia 20 tahun. Dokter akan memeriksa sebagaimana cara SADARI namun kali ini dari sisi dokter.

Mammogram
Mammogram ialah tipe khusus dari X-ray diambil untuk mencari pertumbuhan yang gila atau perubahan dalam jaringan payudara. Ini ialah alat kunci dalam deteksi kanker payudara.

Memahami Hasil Mammogram
Kebanyakan hasil mammogram normal, atau itu artinya tidak ada suatu kanker payudara. Namun, jikalau hasil mammogram menunjukkan abnormalitas, diharapkan pemeriksaan penunjang lainnya untuk memastikan apakah ada suatu kanker/tumor jinak dengan jalan biopsi.

USG Payudara
Dokter adakala menggunakan pemeriksaan ultrasound untuk memeriksa apakah benjolan payudara ialah kista (kantung yang berisi cairan yang bukan kanker) atau massa solid (bisa kanker atau tumor jinak)

MRI payudara
Biopsi Payudara
Ketika dokter melaksanakan biopsi, maka dokter melaksanakan suatu operasi kecil untuk mengambil sampel sel dari suatu massa yang mencurigakan untuk melihat secara mikroskopis apakah sel dari massa tersebut itu kanker. Sel penyusun kanker payudara itu berbeda-beda. Inilah yang membedakan kanker payudara terbagi menjadi beberapa jenis.

Biopsi Payudara dengan Minimal Invasif
Jenis biopsi payudara ini menggunakan jarum halus kecil, bukan suatu operasi. Namun, pada prinsipnya, tujuannya sama dengan biopsi payudara biaa

Biopsi Sentinel Nodus
Dalam biopsi sentinel nodus, dokter memeriksa kelenjar getah bening di bawah lengan untuk melihat apakah kanker telah menyebar ke sistem getah bening.

Duktal Lavage
Lavage duktal memeriksa sel dari akses susu untuk sel prakanker.

Pengobatan & Perawatan

Perawatan kanker payudara telah diteliti beberapa generasi terakhir. Gambaran umum dari pilihan pengobatan untuk pasien kanker payudara dikala in:.

Memilih Pengobatan Kanker yang Terbaik
Terdapat sejumlah pilihan pengobatan tergantung dari stadium dan jenis kanker yang diketahui pada dikala biopsi.  Preferensi pasien ialah episode dari proses pengambilan keputusan dalam memilih pengobatan kanker payudara.

Pembedahan pada Kanker Payudara
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat kanker. Pembedahan dilakukan bila stadium masih stadium awal, dan biasanya diangkat hingga ke kelenjar getah bening ketiak untuk menghindari adanya penyebaran kanker menuju sel-sel getah bening (karena rentannya penyebaran ke situ). Namun, untuk stadium lanjut, justru pembedahan tidak dilakukan mengingat penyebaran yang mungkin telah menjalar dan pembedahan tidaklah menyelesaikan masalah.

Kemoterapi
Kemoterapi sering digunakan untuk menghindari kemungkinan kembalinya kanker (kambuh). Biasanya pada pasien yang telah dilakukan pembedahan pun perlu dilakukan kemoterap, dan pasien yang tidak dilakukan pembedahan biasanya tetap dilakukan kemoterapi dikombinasikan dengan radioterapi (terapi radiasi).

Radiasi untuk Kanker Payudara
Terapi radiasi ialah cara lain untuk membantu mengurangi kemungkinan kembalinya kanker. Biasanya dikombinasikan dengan kemoterapi.

Terapi Hormon
Terapi hormon dapat membantu mengekang pertumbuhan, penyebaran, atau kekambuhan dari beberapa jenis kanker payudara menyerupai tamoxifen, inhibitor aromatase, dan obat hormonal lainnya untuk kanker payudara.

Terapi Biologis untuk Kanker Payudara
Terapi biologi bertujuan untuk menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk mengekang kanker. Namun di Indonesia, terapi ini masih jarang dilakukan.Herceptinadalah salah satu terapi biologi.

Mengobati Kanker Payudara Berulang
Jika kanker payudara kambuh, kanker tidak selalu kembali ke payudara.

Terapi Alternatif untuk Kanker Payudara
Kebanyakan dokter tidak menyarankan hanya mengandalkan pengobatan alternatif untuk kanker payudara. Obat alternatif hanya untuk terapi komplementer, termasuk meditasi, doa, akupunktur, jamu-jamu tradisional, dan sebaiknya hal ini perlu didiskkusikan dengan dokter. Dokter akan membantu menunjukkan penjelasan secaraevidence basedtentang kegunaan terapi alternatif. Terapi alternatif akan meningkatkan kondisi tubuh, tetapi tidak menggantikan perawatan konvensional menyerupai radioterapi dan kemoterapi serta pembedahan. Kenapa? Karena kanker ialah penyakit yang timbul dari tingkat terkecil dari sel (yang bahkan sel saja sudah merupakan episode terkecil dari mahluk hidup) sehingga pemusnahan dan pembetulan sel tersebut memerlukan sesuatu yang “menembus” hingga tingkat inti sel.

(dr. Ursula Penny)
Sumber : doktersehat.com